Desa Malangsari, 06/08/2024 - Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit tropis yang masih menjadi ancaman serius di berbagai daerah di Indonesia, terutama di wilayah pedesaan yang seringkali memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan. Setiap tahun, khususnya Desa Malangsari masih banyak ditemukannya kasus DBD yang berujung pada komplikasi serius bahkan kematian, terutama di daerah-daerah dengan pengetahuan dan sumber daya yang minim untuk penanggulangan penyakit ini.
Menyadari urgensi masalah ini, kelompok mahasiswa Tim II KKN Undip Desa Malangsari memutuskan untuk mengambil langkah proaktif dalam memberantas DBD di salah satu desa yang rawan terhadap penyakit ini. Program kerja KKN ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang DBD, memperkenalkan langkah-langkah pencegahan, dan memberdayakan warga untuk melakukan tindakan nyata dalam memberantas nyamuk Aedes aegypti, vektor utama penularan DBD.
Program inovatif ini mencakup berbagai kegiatan edukatif dan preventif. Para mahasiswa mengadakan penyuluhan kepada masyarakat mengenai penyebab dan cara pencegahan DBD. Mereka juga melakukan kunjungan ke beberapa rumah untuk memeriksa dan mengeliminasi tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, seperti genangan air di sekitar rumah, wadah-wadah air yang terbuka. Mereka melakukan aksi nyata berupa penaburan bubuk abate sebanyak 5 gram untuk setiap penampungan mandi di beberapa rumah-rumah warga.
Kegiatan ini dilakukan selama 3 hari, dimulai dari tanggal 6 Agustus – 8 Agustus 2024. Dimulai dari dusun padangan di tanggal 6 Agustus sebanyak 30 rumah, lalu dilanjutkan dusun tegalsari di tanggal 7 Agustus sebanyak 30 rumah dan terakhir dusun reban di tanggal 8 Agustus sebanyak 90 rumah. Upaya ini diharapkan dapat memutus siklus hidup nyamuk dan mengurangi populasi nyamuk penyebab DBD secara signifikan.
Inisiatif ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara dunia akademis dan masyarakat dalam menyelesaikan masalah-masalah krusial di tingkat lokal. Dengan edukasi yang tepat dan tindakan preventif yang konsisten, desa-desa di Indonesia dapat terbebas dari ancaman DBD dan menjadi tempat yang lebih aman dan sehat untuk dihuni.
Kegiatan ini dilakukan selama 3 hari, dimulai dari tanggal 6 Agustus – 8 Agustus 2024. Dimulai dari dusun padangan di tanggal 6 Agustus sebanyak 30 rumah, lalu dilanjutkan dusun tegalsari di tanggal 7 Agustus sebanyak 30 rumah dan terakhir dusun reban di tanggal 8 Agustus sebanyak 90 rumah. Upaya ini diharapkan dapat memutus siklus hidup nyamuk dan mengurangi populasi nyamuk penyebab DBD secara signifikan.
Inisiatif ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara dunia akademis dan masyarakat dalam menyelesaikan masalah-masalah krusial di tingkat lokal. Dengan edukasi yang tepat dan tindakan preventif yang konsisten, desa-desa di Indonesia dapat terbebas dari ancaman DBD dan menjadi tempat yang lebih aman dan sehat untuk dihuni.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook