Desa Malangsari, Kec Bulu, Kab Temanggung (02/08/2024) - Mayoritas penduduk Desa Malangsari mempunyai mata pencaharian sebagai petani. Komoditas yang ditanam oleh petani disini adalah tembakau dan cabai dan ada juga jenis sayur sayuran yang lain. Salah satu komoditas yang memiliki potensi untuk dikembangkan adalah tanaman cabai rawit. Tetapi banyak petani yang tidak bisa memaksimalkan cabai tersebut. Kelompok Tani condong menjual cabai ke para tengkulak didaerah sini jarang sekali petani cabai melakukan pengembangan dari cabai itu sendiri. Masyarakat kurang memaksimalkan sektor dari ekonomi kreatif terlihat dari UMKM yang sedikit. Sebelum diadakannya kegiatan ini Mahasiswa KKN TIM II Undip telah melakukan survei dan sudah diskusi terlebih dahulu oleh Pak Kirwiyono selaku Kepala Desa Malangsari. Beberapa program pemberdayaan yang dilakukan adalah mengadakan persiapan, penyuluhan pelatihan pengelolaan dan pengemasan cabai rawit segar menjadi produk berupa bubuk cabai. Tujuan dari program ini adalah meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan cabai rawit. Mengurangi resiko terjadinya kerugian saat harga cabai sedang anjlok, dan bisa dijadikan sebagai usaha sampingan sehingga dapat meningkatkan penghasilan warga desa.
Lalu ketika turun kebidang usaha kita perlu memahami dan memperhitungkan HPP ( Harga Pokok Penjualan). HPP ini merupakan total biaya yang dikeluarkan dalam menjalankan suatu proses produksi dalam sebuah badan usaha. Apa saja kegunaan utama dalam menghitung HPP adalah untuk menghitung laba ( keuntungan) dan kerugian dalam suatu usaha. Hal ini yang dilakukan TIM II KKN UNDIP Lionny Diva Kumala dari jurusan Akuntansi Perpajakan yaitu menjelaskan bagaimana cara perhitungan HPP yang baik dan benar agar tidak melakukan kekeliruan. Dalam konteks membangun usaha HPP bisa membantu menghitung laba kotor. Untuk menentukan HPP benar kita bisa memasuki semua komponen untuk diperhitungkan semua komponen yang terlibat, mulai dari biaya produksi hingga biaya operasional.
Yang dilakukan oleh tim KKN UNDIP II adalah melakukan pelatihan untuk ibu ibu pkk dan kelompok tani agar bisa melakukan inovasi dan perkembangan untuk produk cabai, agar yang dilakukan tidak hanya menanam dan menjual ke tengkulak. Program ini dilakukan pada tanggal 2 Agustus 2024 yang dilakukan di Balai Desa
Pentingnya program ini adalah untuk membantu petani dan pengelola cabai dalam mengelola biaya produksi agar bisa dilakukan dengan lebih baik, sehingga bisa menentukan harga jual yang wajar dan meningkatkan profitabilitas usaha mereka.
Program ini dilaksanakan dengan dibuat semacam workshop mengenai cara menghitung HPP, mulai dari pencatatan biaya bahan baku, tenaga dan overheard produksi selanjutnya peserta akan dibimbing dalam mengumpulkan dan menganalisis data biaya, serta menggunakan alat bantu seperti spreadsheet untuk perhitungan.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook